Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Nahkoda Kapal

Ingin kubunuh keraguanku. Menerjang badai meski hancur kapalku. Bukankah kita harus percaya, harus mengimani? Lantas kita harus melawan saat diganggu rasa untuk meragu. Aku, 20 tahun sekarang. Kapal kecilku melaju menerjang hilir sungai menuju lautan lepas. Aku nahkoda sekarang, meski penumpangnya masih dalam perjalanan untuk disinggahi. Tujuan kapalku berlayar ke seluruh samudra yang ada. Pokoknya sampai tertinggal keniscayaan, bahwa sesuatu pasti ada batasnya. Perjalananku makin terasa hampa, nampak memandu kapal ini seorang diri amat menyedihkan. Bahwa laki laki sekuat dan setegar apapun ingin dicintai oleh perempuam berhati malaikat. Hei, bolehkah aku lanjut besok? Hari ini perang, tapi aku tak tau perang sama siapa. Perang sama diri sendiri kulakoni akhir-akhir ini. Doakan.

Lelah Hati

Hai langit.. Gimana kabarmu hari ini, dimana teduhmu ditengah terik matahari? Ah rindu rasanya mengisi waktu dengan bahagia. Langit, aku lagi lelah. Bolehkah aku bersandar sebentar pada bahu seseorang? Hari-hariku padat, namun hatiku sunyi. Langit, emang dimana sih bisa ketemu pelangi? Di layar putih hitam tak kutemukan. Susah ya jadi orang beda. Capek. Tapi aku gak mau goblok dengan jadi orang lain. Dengan sembunyi atas nama gengsi. Langit, aku gak kesepian sebenernya, banyak orang disekelilingku. Tapi nggak ada yg ngerti, hehe. Kenapa ya tiap jalan ada rutenya. Padahal kita tau, sejatinya kita tak kemana-mana. Disini-sini aja, di bumi. Apa tujuan orang itu sama semua? Kalo semua mau surga, kenapa sih ada opsi neraka? Langit, kamu tau nggak kenapa dalamnya tanah dapat diukur, sedangkan semesta tidak? Itu supaya kita lebih ingat bersyukur, ingat bahwa bebas kita dibatasi. Kenapa sih orang suka berpergian tapi benci ditinggalkan? Dan kenapa kita lebih diharg

Priyo: balada tepuk tangan

Hai langit! Kali ini gue mau ngebahas soal Apresiasi. Lah itu kok judulnya priyo. Set dah protes aja, bayar kaga mau protes. Duileh.. Kata lainnya apresiasi sih penghargaan. Itu sih definisi gue, gak tau kalo kamu gimana? Apa mesti aku kenalan sama ortumu dulu buat nunggu definisi dari kamu? Hadeh... Jadi.. Seberapa penting sih harga sebuah penghargaan? Ada midnite salenya gak biar cewek shopping bisa ikut andil juga? Well, tentang apresiasi ini mungkin jadi penting gak penting ya buat kamu-kamu kawula gaul. Mari kita flashback sejenak. Waktu kamu dan kita masih lucu juga imut, sebelum kena wabah gengsi serta prestige. "Alkisah priyo kecil sedang bersama ibunya dihalaman depan rumah. Saat itu priyo yg baru berumur kurang dari jumlah jari tangannya, sedang belajar membaca. Priyo mulai berlatih dari a-i-u-e-o sampai 'ini budi'. Ibunya dengan sabar mendidik dan menghardiknya Hari demi hari, priyo belajar membaca, ia masih belum bisa melafalkan lebih dari 2 suku

Suara Hati Pemuda Indonesia untuk Pemimpin Bangsa

Untukmu,pemimpin Bangsa Indonesia. Suara hati dari seorang anak muda,demi Indonesia Emas 2045. Wahai pemimpin bangsa. Saya adalah satu dari 61 juta jiwa penduduk yang berusia antara 15 sampai 30 tahun di Indonesia. Saya dan anak muda lainnya dilahirkan untuk menjadi generasi yang sempat merasakan saat-saat terakhir rezim orde baru memimpin Indonesia. Bisa Anda bayangkan, kami lahir ketika krisis makin menjadi dan tumbuh dewasa bersama masa yang kita sebut reformasi.  Ketika saya menulis surat ini untuk Anda, saya mendapatkan fakta bahwa teman-teman saya dan sebagian besar pemuda Indonesia tidak menggunakan hak pilihnya di pemilihan wakil rakyat, diawal bulan ini. Mereka menyebutnya golongan putih sebagai bentuk protes. Lalu perkenankan saya menulis suara hati ini untuk Anda sebagai bentuk kepedulian, wahai pemimpin Indonesia. Ada ratusan suku bangsa,ratusan bahasa dan berbagai warna kulit yang disatukan dibawah bendera yang sama,bendera merah-putih. Rasanya sulit

[Bisakah] Indonesia Menjawab Tantangan Global

Indonesia sudah dikenal dunia lewat kejayaan rempah-rempahnya yang sempat membuat banyak kerajaan di Eropa berlomba untuk menemukan negeri ini.   Namun kisah itu hanya romantisme kejayaan Indonesia di masa lalu, kini Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari ratusan suku bangsa berdiri ditengah tantangan dan ancaman masa depan yang semakin global. Demografi Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia dapat dikatakan yang paling beragam untuk dipersatukan dibawah bendera yang sama. Penduduk Indonesia saat ini sebagian besar terdiri oleh usia angkatan muda yang menjadi potensi besar bagi kemajuan Indonesia.  Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selalu positif semenjak krisis yang terjadi tahun 1998 membawa angin segar bagi Indonesia dipercaturan global. Indonesia kini menjadi tujuan utama investasi yang tidak hanya menawarkan potensi pasar domestik nomor 4 dunia, namun juga Sumber Daya Alam (SDA) yang dikeruk sejak zaman kolonial hingga saat ini masih menyimpan kekayaan yang

Hidup adalah Berbagi

Kisah untuk Berbagi Arti Hidup sejatinya seperti tempat persinggahan sebelum kembali berjalan ke tujuan.  Kondisi di tempat singgah ini sungguh penuh sesak dengan tantangan, peluang, masalah maupun hambatan. Tempat singgah ini bagaikan potongan surga dan neraka. Dimana keindahan alam seperti bongkahan nirwana dari langit ini juga bertemu dengan masalah yang bagai batu neraka bisa membuat lidah ini kelu tak dapat melanjutkan cerita. Di tempat singgah ini, kami adalah makhluk yang diberikan amanah untuk menjadi pemimpin, yang harus berbagi tempat dengan makhluk lainnya. Dengan berjalannya waktu, jumlah pemimpin di tempat singgah ini semakin bertambah. Pemimpin disini beragam, dari mulai kulit putih, kuning, coklat gelap sampai dari yang bedebah hingga yang berhati mulia. Saya yang menuturkan memoar kisah kami ini adalah bagian dari makhluk yang diberikan tanggung jawab mengelola tempat singgah itu, saat ini. Sampai pada satu saat, di peradaban kami, kami menyadari.